Praktik Terbaik untuk Pernyataan Kondisional di Python

Praktik Terbaik untuk Pernyataan Kondisional di Python

Artikel ini menjelaskan praktik terbaik untuk pernyataan kondisional di Python.

YouTube Video

Praktik Terbaik untuk Pernyataan Kondisional di Python

If dalam Python adalah konstruksi dasar untuk menerapkan percabangan kondisional, dan ini sangat memengaruhi keterbacaan serta pemeliharaan kode. Di sini, kita akan membahas secara rinci praktik terbaik untuk menggunakan pernyataan if.

Gunakan ekspresi kondisional yang eksplisit

Ekspresi kondisional harus ringkas dan eksplisit. Sebagai contoh, hindari pernyataan yang bertele-tele seperti berikut ini:.

1# Bad Example
2if condition == True:
3    pass
4
5# Good Example
6if condition:
7    pass

Di Python, Anda dapat menunjukkan bahwa suatu kondisi bernilai benar dengan menulis if condition:.

Menggabungkan beberapa kondisi

Saat menggabungkan beberapa kondisi, gunakan and atau or. Namun, ketika ekspresi kondisional menjadi kompleks, keterbacaan dapat menurun, sehingga pertimbangkan penyesuaian berikut:.

 1# Complex condition
 2if (age > 18 and age < 65) or (is_student and age > 15):
 3    pass
 4
 5# Improving readability
 6is_working_age = 18 < age < 65
 7is_eligible_student = is_student and age > 15
 8
 9if is_working_age or is_eligible_student:
10    pass

Dengan membagi kondisi dan menetapkannya ke variabel, keterbacaan dapat ditingkatkan.

Pahami Truthy dan Falsy

Di Python, nilai-nilai berikut dievaluasi sebagai False:.

  • None
  • False
  • Angka 0 (termasuk 0.0)
  • Urutan kosong (misalnya, [], "", ())
  • Pemetaan kosong (misalnya, {})

Memanfaatkan ini dapat membantu menyederhanakan ekspresi kondisional Anda.

1# Bad Example
2if len(items) > 0:
3    pass
4
5# Good Example
6if items:
7    pass

Penggunaan yang tepat untuk elif dan else

Saat mengevaluasi beberapa kondisi, gunakan elif. Gunakan else untuk mendefinisikan perilaku default di akhir.

1if score >= 90:
2    grade = "A"
3elif score >= 80:
4    grade = "B"
5elif score >= 70:
6    grade = "C"
7else:
8    grade = "F"

Catatan:

  • else tidak wajib. Jika semua kondisi sudah tercakup, itu bisa dihilangkan.
  • Perhatikan urutan ekspresi kondisional dan susun secara logis tanpa redundansi.

Batasi kedalaman penanaman (nesting).

Penanaman dalam pernyataan if membuat kode lebih sulit dibaca. Bandingkan contoh-contoh berikut.

 1# Bad Example
 2if user.is_authenticated:
 3    if user.has_permission:
 4        if resource.is_available:
 5            access_resource()
 6
 7# Good Example
 8if not user.is_authenticated:
 9    return
10if not user.has_permission:
11    return
12if not resource.is_available:
13    return
14
15access_resource()

Menggunakan pengembalian awal (early return) dapat mengurangi penanaman dan membuat kode lebih ringkas.

Hindari penggunaan pernyataan if satu baris.

Meskipun memungkinkan untuk menulis pernyataan if dalam satu baris, ini dapat mengurangi keterbacaan.

1# Bad Example
2if condition: do_something()
3
4# Good Example
5if condition:
6    do_something()

Penggunaan pernyataan if satu baris dapat diterima untuk kondisi atau tindakan yang singkat, tetapi hindari kode yang bertele-tele.

Menyimpan ekspresi kondisional (caching).

Ekspresi kondisional yang melibatkan perhitungan rumit atau pemanggilan fungsi dapat disimpan dalam variabel untuk meningkatkan kinerja.

1# Bad Example
2if expensive_function() and another_expensive_function():
3    pass
4
5# Good Example
6result1 = expensive_function()
7result2 = another_expensive_function()
8if result1 and result2:
9    pass

Ringkasan

Pernyataan if di Python adalah alat sederhana dan kuat, tetapi penggunaan yang tidak tepat dapat membuat kode menjadi kompleks dan sulit dibaca. Dengan menerapkan praktik terbaik yang diperkenalkan di sini, Anda dapat meningkatkan keterbacaan, pemeliharaan, dan efisiensi kode Anda.

Anda dapat mengikuti artikel di atas menggunakan Visual Studio Code di saluran YouTube kami. Silakan periksa juga saluran YouTube kami.

YouTube Video